ATCS (AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM)
Bukan
hal yang aneh bagi kita bagi hampir setiap kota besar di dunia
dihadapkan pada problem transportasi yang serius, antara lain adalah
kemacetan dan tundaan pada ruas-ruas jalan terutama di persimpangan
jalan. Kondisi semacam itu berlangsung pada saat saat-saat jam sibuk
(peak hour), entah itu pada jam keberangkatan menuju kantor dan sekolah
(06.30-07.30 WIB), jam pulang sekolah (12.30 –13.30 WIB) maupun jam
pulang kantor (16.00 - 17.00 WIB). Percaya atau tidak, fenomena
kemacetan lalu lintas di persimpangan terutama pada saat-saat peak hour
pasti akan anda jumpai di kota-kota besar seperti Surabaya atau Jakarta.
Berbagai
cara telah dilakukan untuk mengatasinya, akan tetapi kebanyakan bahkan
boleh dikatakan hampir semua dari metoda tersebut bersifat parsial,
contohnya saja untuk mengatasi tundaan disebuah persimpangan maka
dilakukan survei arus lalu lintas di sekitar lokasi tersebut, yang
hasilnya dipakai untuk menata ulang siklus lampu sinyal pesimpangan
supaya didapatkan level kinerja persimpangan yang lebih baik dengan
indikator penurunan panjang antrian dan tundaan pada persimpangan
bersinyal tersebut.
Dengan
penataan ulang pada satu persimpangan saja tentu saja akan merubah pola
arus yang keluar dari setiap kaki persimpangan, yang implikasinya tetap
akan mempengaruhi ritme arus lalu lintas pada ruas jalan lain. Pada
titik tertentu, arus ini justru akan menyebabkan tundaan pada
persimpangan lain yang masih memiliki hubungan dengan persimpangan yang
baru saja kita tata ulang siklus lampunya. Sederhananya, kita telah
berhasil melancarkan arus di satu titik persimpangan, akan tetapi arus
yang keluar dari titik tersebut justru membuat kemacetan di titik
persimpangan yang lain.
Penataan
ritme lalu lintas akan lebih baik apabila pemerintah kota menerapkan
teknologi Area Traffic Control System (ATCS) pada semua persimpangan
lalu lintas yang ada di kota tersebut. ATCS adalah sebuah sistem
pengaturan lalu lintas bersinyal terkoordinasi yang diatur mencakup satu
wilayah secara terpusat. Dengan ATCS maka dapat dilakukan upaya
manajemen rekayasa lalu lintas yang mengkoordinasikan semua titik-titik
persimpangan bersinyal melalui pusat kontrol ATCS, sehingga diperoleh
suatu kondisi pergerakan lalu lintas secara efisien. Teknologi ATCS
sendiri telah banyak diterapkan di berbagai kota-kota besar di
negara-negara maju.
Dengan
ATCS, penataan siklus lampu lalu lintas dilakukan berdasar input data
lalu lintas yang diperoleh secara real time melalui kamera CCTV pemantau
lalu lintas pada titik-titik persimpangan. Penentuan waktu siklus lampu
persimpangan dapat diubah berkali-kali dalam satu hari sesuai kebutuhan
lalu lintas paling efisien yang mencakup keseluruhan wilayah tersebut.
Untuk itu maka pengoperasian ATCS diatur dengan sebuah sistem kontrol terpadu yang melibatkan beberapa komponen berupa :
1.Pengatur arus persimpangan berupa lampu lalu lintas
2.Penginput data lalu lintas berupa kamera CCTV pemantau
3.Pengirim data berupa jaringan kabel data atau pemancar gelombang
4.Software sistem ATCS
5.Ruang kontrol (Central Control Room) ATCS plus operatornya
Area Traffic Control System atau yang lebih dikenal dengan istilah
ATCS
adalah suatu sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi
informasi pada suatu kawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja
jaringan jalan melalui optimasi dan koordinasi pengaturan lampu lalu
lintas di setiap persimpangan.
ATCS terdiri dari beberapa sistem utama yaitu :
 |
Gambar 1 |
- Server, Workstation, yang berfungsi sebagai pusat operasional
untuk memonitor dan mengontrol kondisi lalu lintas dari seluruh
persimpangan dalam satu area.
-
Wall map, yang berfungsi menyediakan informasi status dan kondisi dari Local Controller (Gambar 1).
-
Local Controller atau pengontrol persimpangan (Gambar 2).
-
Video Surveilance (CCTV) (Gambar 3).
-
Vehicle Detector.
 |
Gambar 2 |
 |
Gambar 3 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar